Bupati Banyumas Panen Padi Metode Hazton
Bupati Banyumas Panen Padi Metode Hazton
HUMAS BANYUMAS : Bupati Banyumas Ir Achmad Husein dan Wakil Bupati dr. Budhi Setiawan bersama Anggota Forkompinda, Pimpinan BI dan Pejabat dari Kementrian Pertanian memanen padi hasi uji coba teknologi Hazton, Kamis (27/8) di Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja.
Uji coba penanaman padi menggunakan teknologi Hazton di Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja, Banyumas oleh Pemkab Banyumas dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto.
Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein meminta kepada kelompok tani agar menyampaikan data hasil panen teknologi Hazton apa adanya. Hal itu dilakukan guna memudahkan Pemkab Banyumas, Bank Indonesia serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyumas melakukan evaluasi dan rekomendasi ke depan. "Jika memang metode ini cocok dan hasilnya bagus, terus dimaksimalkan," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, pihaknya juga masih menunggu rekomendasi dari Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia terkait metode tanam padi yang cocok untuk beberapa wilayah di Banyumas. "Saya tidak bisa menjustifikasi metode ini sukses, makanya saya meminta rekomendasi dari Kementan terkait penggunaan metode Hazton untuk menanam padi di Banyumas," imbuhnya.
Menurutnya, jika ternyata metode tersebut cocok untuk Banyumas, pihaknya akan mengajukan proposal ke Kementan untuk memohon bantuan. "Saya mendengar, Kementan punya program 1.000 hektare. Saya akan datang langsung ke sana dan mencoba meyakinkan jika program bantuan tersebut sangat pas untuk pertanian di Banyumas," katanya.
Bupati mengungkapkan, apapun metode tanam yang akan sarankan Kementan, bagi Banyumas tidak masalah. Menurutnya, saat ini ada beberapa metode tanam padi dilakukan, antara lain Pengendalian Tanaman Terpadu (PTT), System of Rice Intensification (SRI ) dan saat ini uji coba metode Hazton yang diciptakan Kepala Dinas Pertanian Kalimantan Barat, Hazairin dan Anton Kamaruddin.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Rahmat Hernowo menyebutkan, meskipun masih uji coba dilakukan di wilayah Banyumas, hasil panen teknologi Hazton di sini dinilai sukses karena mampu menghasilkan gabah sebanyak 6,5 ton per hektare. "Padahal lahan pertanian ini sempat diserang tikus. Di lahan yang tidak diserang tikus, hasil panen mencapai 10 ton per hektare," katanya
Lebih lanjut Rahmat mengatakan dengan melihat hasil panen ini hasilnya meningkat signifikan dibanding dengan penanaman metode biasa atau konvesional.”Karena, metode konvensional yang sebelumnya dilakukan hanya mampu menghasilkan gabah mencapai 4-5 ton per hektare. Untuk kesempatan musim kering kali ini, pihaknya menggunakan penanaman bibit padi kristal 01 yang relatif tahan kering” katanya.
Sebelum ditanam benih direndam terlebih dahulu dalam rendaman probiotik positif yang sudah dijadikan tablet selama 24 jam untuk memperkuat daya tahan padi terhadap serangan-serangan hama. "Harapan kami setelah sukses panen ini, para petani di Kelompok Tani Marga Jaya terus memaksimalkan pengolahan pertaniannya, sehingga ke depan hasilnya lebih maksimal dan bisa dikembangkan petani lainnya," harapnya.
Senin, 31 Agustus 2015