IIDI Peduli HIV dan AIDS

Kabupaten Banyumas

Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Cabang Banyumas bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) menggelar sosialisasi HIV dan AIDS kepada Warga Peduli AIDS (WPA). Kegiatan dilaksanakan di Balai Desa Rempoah Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas, Minggu (24/6) kemarin.

Sebanyak 81 warga peduli AIDS yang terdiri dari Perangkat Desa, Bidan Desa, Pokja PKK, Perwakilan Ketua RT/RW, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Pengurus Karang Taruna menyimak materi HIV dan AIDS yang disampaikan oleh Budi Pramono dari KPA serta Novalina Venny dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dengan moderator anggota IIDI Mieke Suwardo.

Budi Pramono dari KPA Kabupaten Banyumas menyampaikan bahwa Pemerintah melalui KPA tidak akan berhasil menanggulangi AIDS tanpa kerja sama semua pihak. Mengingat penyebaran HIV-AIDS yang sangat cepat, luas, hingga mencapai ibu-ibu rumah tangga, disebabkan oleh semakin globalnya kehidupan saat ini. “Untuk itu kita juga bekerjasama dengan beberapa kelompok masyarakat yang peduli dengan HIV-AIDS untuk melakukan penyuluhan,” lanjut Budi.

Sementara itu Novalina Venny dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas mengungkapkan data-data trend tahun terakhir pengidap penyakit AIDS di Kabupaten Banyumas untuk Remaja usia 15-24 tahun cenderung meningkat saat ini mencapai 18 %. Dari kriteria pekerjaan Ibu-ibu Rumah Tangga juga terjadi peningkatan padahal ibu-ibu tersebut termasuk ibu yang baik yang tidak pernah keluar rumah. “Untuk itulah pada kesempatan yang baik ini, mari bersama mengajak untuk diri kita dan orang-orang sekitar untuk setia pada pasanganya,” ajak Nova.

Menurut Ketua IIDI Cabang Banyumas Ny. Kushandayani Widodo kegiatan ini dilaksankan atas keprihatinan dan kepedulian IIDI kepada masyarakat khususnya generasi muda di Banyumas. “Kenaikan jumlah pengidap HIV-AIDS yang cukup signifikan setiap tahunnya di Kabupaten Banyumas membuat IIDI melakukan penyuluhan kepada kelompok masyarakat di wilayah yang berpotensi tinggi mengidap HIV-AIDS,” katanya.

Salah sorang peserta Fuad Aziz dari Desa Ketenger menengarai bahwa timbulnya penyakit HIV dan AIDS hampir dipastikan karena adanya kemerosotan moral anak bangsa ini, “Untuk itulah sebagai warga masyarakat dirinya berharap semua pihak untuk kembali kepada ajaran agama agar dapat bertindak sesuai koridor dan aturan agama,” harap Aziz.


05 07 2012 14:56:04