Enaknya Sate Tambak Membuat Pembeli Ketagihan

Kabupaten Banyumas

Wisata kuliner berbahan daging bebek bisa dijumpai di di sepanjang Jalan Raya Tambak, Banyumas. Menjelang 19 Km pada kiri dan kanan ruas tersebut mulai terlihat warung sate dan gulai bebek. Deretan warung semakin rapat tepat di depan Pasar Tambak.
Hampir di setiap warung terlihat ada pengunjung pada jam tertentu, terlebih pada saat akhir pekan. Kepulan asap dari sate yang dibakar menguar ke jalan menimbulkan hasrat ingin mencecap kelezatannya.
Salah satunya adalah warung "Sirus" milik Rusmini (55) yang berlokasi di depan Pasar Tambak. Di sini, pembeli akan disuguhi paket sate sebanyak sepuluh tusuk, sepiring nasi dan semangkok gulai bebek, sambal kacang, dan lalapan tomat dan selada. Sate dengan warna coklat terbakar arang nampak berkilau karena kandungan lemak pada daging bebek. Penampakannya menggiurkan. Rasanya? jangan ditanya!
Potongan daging yang terasa empuk dikunyah dan paduan bumbu yang meresap di dalamnya begitu enak. Gurih namun ada juga rasa manis, dari kecap yang dituangkan sesudah sate dibakar. Lebih enak lagi, setelah diguyur dengan sambal kacang encer yang disediakan dalam mangkok tersendiri. Gulainya tidak kalah enak. Gulai berisi balungan dan daging bebek dalam kuah berwarna kuning cerah menjadi hidangan penutup atau pembuka.
Terasa gurih di lidah, kuahnya segar, tidak eneg karena santan yang dimasukkan encer. Harga Rp 12.000 untuk satu paket hidangan terasa sebanding. Baik sate maupun gulai tidak ada bau amis berlebihan. Menurut sirus, panggilan akrab Rusmini, agar terasa enak, sebelum dibakar, daging bebek harus diolah lebih dulu dengan bumbu bawang putih, gula merah, garam, ketumbar dan merica.
"Berbeda dengan daging ayam yang tidak perlu dibumbui sebelum digarang," paparnya.
Rasa lezat membuat pembeli terpikat. Jualannya yang buka mulai pukul 11.00 - 17.00 sore pun laris. Jika semula, ia hanya dibantu anaknya, kini ibu empat anak ini telah memiliki sebelas karyawan.
Setiap harinya, ia mampu menjual sate dari 40 ekor bebek, omzetnya sekitar Rp 2 juta. Pendapatan sebesar itu untuk kondisi biasa. Kalau pas ramai seperti pada hari libur dan malam minggu, sekitar 70 - 90 ekor pun habis. Pada akhir bulan pun, sejumlah instansi dan bank di sekitar warung tendanya juga sering memesan untuk acara tertentu.
Ia juga sering menerima pesanan untuk hajatan. "Terbanyak yang pernah saya terima untuk keperluan hajatan selama 2 hari. Saat itu saya menerima order sate sebanyak 7.000 tusuk," katanya.


19 06 2012 14:56:17