428 Penyuluh KB se-eks Karesidenan Banyumas Terima Pembinaan

Kabupaten Banyumas

Sebanyak 428 perserta terdiri dari 89 orang Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT)/Kordinator KB dan 339 PKB/PLKB se-eks Karesidenan Banyumas mengikuti Pembinaan Peningkatan Kualitas SDM lini lapangan dalam rangka percepatan pencapaian sasaran program Keluarga Berencana di karsidenan Banyumas, kamis (12/4) di Auditorium Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Acara kegiatan pembinaan dihadiri oleh Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Kepala Biro Binsos Setda Provinsi Jawa Tengah, Kepala Badan P3A KB Provinsi Jawa Tengah, Ketua PD Ikatan Penyuluh KB Provinsi Jawa Tengah, Dandim 0701 Banyumas, Kapolres Banyumas, Rektor UMP dan Kepala Dinas yang membidangi KB dari Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara, dan dibuka oleh Bupati Banyumas Drs Mardjoko MM.

Ketua IPeKB Kabupaten Banyumas, Priyaditomo selaku penyelenggara dalam laporannya mengatakan, tujuan dari dilaksanakannya pembinaan adalah untuk menginformasikan kebijakan dan strategi Program KKB Nasional Tahun 2012 Jawa Tengah, untuk menyamakan persepsi tentang sasaran kinerja program KKB Nasional Prov Jateng Tahun 2012 dan untuk meningkatkan eksistensi Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana di Jawa Tengah.

Sedangkan hasil yang diharapkan dari pembinaan tersebut, ungkap Pri, adalah untuk meningkatnya pemahaman petugas lapangan KB di lini lapangan tentang kebijakan dan strategi program KKB Nasional Tahun 2012 di Jawa Tengah, disepakatinya langkah-langkah dalam percepatan pencapaian sasarankinerja Program KKB dan meningkatnya pencitraan Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) di Jawa Tengah.

Bupati Mardjoko dalam sambutannya mengatakan, program KB terbukti bukan hanya bermanfaat bagi pengendalian pertumbuhan penduduk, tetapi juga terhadap pengendalian pengangguran, kelahiran, dan hidup secara sehat. Program KB juga sangat strategis untuk menurunkan angka kematian ibu, kematian anak, hingga pelestarian lingkungan. Sehingga tidak salah apabila dikatakan program KB penting untuk “human capital investment”.

Bupati juga mengatakan, program KB dalam pelaksanaanya sering dihadapkan pada beberapa permasalahan. pada umumnya permasalahan pokok program KB adalah rendahnya kualitas dan cakupan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi, rendahnya pemahaman dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja, serta rendahnya pelayanan kontrasepsi bagi keluarga miskin (keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera. Terhadap permasalahan-permasalahan tersebut Bupati menyarankan, perlu ada kerjasama yang sinergis dan proporsional dari semua stake holders, termasuk di dalamnya para petugas lapangan KB, sebagai ujung tombak program KB nasional.

Terpisah Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah Dra. Sri Murtiningsih, MS Mengatakan, berdasarkan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) serta Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pembangunan Kependudukan dan KB Tahun 2012 menyatakan bahwa Program Kependudukan dan KB merupakan prioritas pembangunan daerah karena mempunyai implikasi yang strategis terhadap penyiapan Sumber Daya Manusia, PPM PB (Peserta KB Baru) yang harus dicapai di Tahun 2012 untuk Provinsi Jawa Tengah mencapai 982.24 Akseptor.

Sri juga mengatakan, untuk karsidenan Banyumas peserta KB baru yang harus dicapai sebanyak 187.846 akseptor terdiri dari Banyumas 61.054, Purbalingga 24.074, Cilacap 71.210 dan Banjarnegara 31.508 akseptor, dan untuk untuk mewujudkannya diperlukan strategi yang relevan dan mempunyai daya ungkit yang tinggi dalam pencapaian sasaran.


24 05 2012 14:24:7