Meningkatkan Karisma diri sebagai seorang Widyaiswara

Kabupaten Banyumas

Oleh : Goto Kuswanto, SIP.MM  - WIDYAISWARA MADYA KANTOR DIKLAT KABUPATEN BANYUMAS

Abstack
Dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (Diklat) merupakan proses pembelajaran, Dalam  pembelajaran tersebut tidak mungkin tanpa dilakukan dengan komunikasi dimana dalam penampilan seorang widyaiswara harus mempunyai peran sangat utama dalam keberhasilan tujuan pembelajaran yang efektif,  Setidaknya pembelajaran sangat dipengaruh dari penampilan atau kharisma widyaiswara dihadapan para peserta didik atau peserta pelatihan, Banyak pelatihan yang diselenggarakan namun kita semua belum dapat menyimpulkan bahwa pelatihan tersebut telah efektif atau belum,  kenyataan figure seorang widyaiswara atau pengajar menjadi factor utama

Katakunci: Karisma diri

Dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (Diklat) merupakan proses pembelajaran, Dalam  pembelajaran tersebut tidak mungkin tanpa dilakukan dengan komunikasi dimana dalam penampilan seorang widyaiswara harus mempunyai peran sangat utama dalam keberhasilan tujuan pembelajaran yang efektif dan setidaknya pembelajaran sangat dipengaruh dari penampilan atau kharisma widyaiswara dihadapan para peserta didik atau peserta pelatihan, Banyak pelatihan yang diselenggarakan namun kita semua belum dapat menyimpulkan bahwa pelatihan tersebut telah efektif atau belum,  kenyataan figure seorang widyaiswara atau pengajar menjadi factor utama, bilamana seorang widyaiswara dalam penampilan pertama sudah mempunyai perasaan minder maka hasil penyampaian pesan melaui komunikasi  verbal ataupun non verbal tidak akan menarik bagi peserta diklat sehingga baru pada kesan pertama saja sudah membosankan dan yang pasti pembelajaran itu tidak akan tercapai dan tujuan transfer pengetahuanpun tidak akan berhasil . Namun bilamana seorang widyaiswara mampu mempunyai kepercayaan diri dapat meningkatkan karisma diri dalam proses pembelajaran, maka akan tercipta kondisi peserta yang siap menerima dan mengembangkan informasi dan ilmu dan bahkan dapat manyelesaikan masalah. Kesiapan Belajar diasumsikan bahwa setiap individu semakin menjadi matang sesuai dengan perjalanan waktu, maka kesiapan belajar bukan ditentukan oleh kebutuhan atau paksaan akademik ataupun biologisnya, tetapi lebih banyak ditentukan oleh situasi suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik khususnya pada penampilan figure karisma seorang pengajar atau widyaiswara
Efektifitas pelaksanaan suatu diklat dipengaruhi oleh pelaksanaan seluruh komponen yang membentuknya. Salah satu factor utama adalah pengajar atau figure Widyaiswara dimana diharapkan memiliki beberapa komponen bagaimana penguasaan Kowledge, Skyl dan Attitude, bentuk penguasaan pengetahuan atau kompetensi ilmu yang diajarkan harus dikuasi, lantas mempunyai ketrampilan dalam proses metode mengajar sehingga proses pembelajaran tidak monoton  namun menyenangkan dengan Attitude atau sikap yang dimiliki seorang pengajar yang supel bisa membawa diri dengan kemampuan bahasa tubuhnya ,verbalnya serta kepercayaan diri yang optimal dapat membuat suasana proses belajar dengan semangat yang tinggi untuk mau mendengarkan pa yang disampaikan oleh widyaiswara.
Karisma  Widyaiswara  sangat menentukan dalam proses pembelajaran, karisma diri akan semakin memancar keluar jika benar-benar menempuh cara hidup yang benar bukan hanya dalam kata-kata, keselarasan antara apa yang ada dalam pikiran dan hati dengan sikap bahasa tubuh yang dimunculkan sangat menentukan penilaian orang lain terhadap diri seorang widyaiswaraan. Kata-kata menjadi kehilangan maknanya sebagai penyampai pesan bila mana tidak sesuai dengan bahasa tubuh yang dimunculkan atau menunjukan sebaliknya, Jadi sikap bahasa tubuh yang anda keluarkan yang akan menjadi patokan bagi orang lain dalam menilai penampilan diri seseorang. Dalam hal ini diharapakan agar para Widyaiswara yang akan mengajar, mampu atau memahami kiat-kiat dalam meningkatkan karisma diri dalam bentuk penampilan dengan bahasa verbal ataupun non verbal ini semua akan mendukung dalam proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan tidak monoton serta tidak membosankan sehingga proses pembelajaran dapat berjalan sesuai apa yang kita harapakan lebih effektif dan keberhasilan Diklat dapat tercapai.

Karisma diri

Karisma diri mengarah pada penampilan dari karakteristik pribadi seseorang  yang secara fisik terlihat dari pesona atau pembawaan orang tersebut dan bersamaan dengan itu pula kepandaiannya dalam berkomunikasi dapat memikat orang lain. Karisma berasal dari bahasa Yunani yang berarti “ Hadiah dari dewa agung “ orang –orang yang memiliki karisma akan lebih di dengar dan dipatuhi perkataannya, Karena orang-orang semacam ini memiliki sisi kepribadian yang tajam dan  bukan hanya sekedar tutur katanya yang memikat dia juga mampu berhadapan langsung dengan orang lain dan berbicara terus terang, serta sangat efektif dalam memberikan penjelasan mengenai suatu konsep atau dalam pemecahan suatu permasalahan. Seorang widyaiswara yang realitasnya memiliki daya tarik pribadi yang demikian akan sangat menarik dalam proses pembelajaran karena dapat memiliki kepercayaan diri yang besar dan kepribadian yang menjadi contoh atau idaman banyak pihak dapat mengembangkan sikap positif dalam menjalin hubungan dengan sesama keberadaannya disayang dan dinantikan, sehingga banyak orang akan merasa kehilangan tanpa kehadiran orang tersebut.
 Menurut Malik Acid Zahrani  (2010) ada tujuh  (7) ciri yang kita tangkap pada diri pribadi yang berkarisma:
1.    Sering kali menjadi orang yang pertama mengambil inisiatif, Cara berpikirnya begitu cepat dan tanggap terhadap situasi yang terjadi dieskitarnya, sehingga selalu saja ada inisiatif yang dimunculkan.
2.    Tidak tergesa-gesa. Sikapnya begitu tenang sekalipun sedang mengahadapi sebuah persoalan rumit dan berat tidak tergesa-gesa mengambil keputusan melainkan akan dipikirkannya matang-matang persoalan itu dia juga akan mendengarkan pendapat orang lain. Karisma bukanlah hanya mengenai diri kita sendiri tetapi lebih pada pengaruh kita terhadap orang lain.
3.    Kokoh dalam mempertahankan nilai kejujuran dan kebenaran, Inilah sifat yang luar biasa pada diri orang yang berkarisma. Pendiriannya begitu teguh pada nilai kejujuran dan kebenaran. Ketika sifat marah muncul dari diri diri sesorang yang berkarisma, pastilah hal itu disebabkan adanya nilai-nilai kejujuran dan kebenaran yang diinjak-injak. Sifat ini pula yang sangat sedikit dimiliki oleh kebanyakan orang.
4.    Rendah diri . Orang yang berkarisma juga tidak segan-segan untuk meminta bantuan kepada lainnya, lalu mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang telah diterimanya itu. Dia juga tidak segan-segan untuk bertanya akan sebuah persolan. Hal ini tidak akan menyebabkan orang beranggapan bahwa dia “ bodoh: atau kurang ilmunya.
5.    Bersikap adil. Bersikap benar dan sejajar kepada semua orang, seta tidak membedak-bedakan antara satu dengan yang lainnya adalah cirri sikap orang yang berkarisma. Karena, sebenarnya sikap yang tidak membeda-bedakan inilah sikap yang diharapkan oleh semua orang.
6.    Bersemangat. Orang yang berkarisma selalu bersemangat dalam menjalani kehidupannya. Sikap ini sangat terlihat jelas dalam bahasa tubuhnya yang positif. Jika dalam keadaan berdiri, dia akan berdiri tegak, lurus, dan banyak tersenyum. Pada tahap awal, pada umumnya orang terpaku pada apa yang mereka lihat daripada apa yang kita katakan  dan apa yang kita lakukan. Sehingga ,postur yang baik dan menunjukan rasa percaya diri yang tinggi, vitalitas, disip[lin, dan semangat akan meberikan pengaruh tersendiri pada seseorang.
7.    Memiliki empati yang tinggi. Ketika seorang yang berkarisma berada ditengah kerumunan orang banyak, maka dia akan memberikan kepada orang-orang itu perhatian penuh dan adil kepada semua orang. Dia juga akan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang itu.

Empati yang tinggi pada seseorang yang berkarisma inilah yang membuat semua orang yang berada di sekelilingnya menjadi merasa terayomi. Sangat sedikit orang yang memiliki rasa empati ini. Yang banyak adalah orang yang tidak peduli dengan sekelilingnya atau orang yang justru bersifat kebalikan dengan “ Empati”
Ketujuh ciri ini tidak terlepas dari keteguhan seorang karismatik memgang sebeuah prinsip yang diyakini.

Bahasa Tubuh untuk Karisma
 
Karisma diri akan semakin memancar keluar jika Anda benar-benar menempuh cara hidup yang benar, Bukan hanya dalam kata-kata, Anda tunjukan cara hidup yang demikian, tetapi juga Anda tunjukan dalam bahasa tubuh Anda . Inilah yang terpenting. Keselarasan antara apa yang ada dalam pikiran dan hati Anda dengan sikap tubuh Anda sangat menentukan penlaian orang lain terhadap diri Anda , maka sikap tubuh Anda itulah yang akan menjadi patokan tentang apa yang terjadi pada diri Anda.  Akan sangat lucu ketika Anda mengatakan tentang sesuatu yang menggembirakan namun tubuh Anda menunjukan sikap yang menandakan adanya kesedihan.
Pada tahun 1971, seorang psikolog social, Prof Albert Mehrabian dari Universitas of Los Angeles (UCLA) melakukan penelitian kekuatan kreatif dari pesan verbal dan non verbal. Hasil  penelitian mengungkap tiga elemen dasar yang terdapat dalam sebuah pesan dalam setiap  komunikasi. Ketiga elemen dasar itu adalah bahasa tubuh, dan kata-kata.
Mehrabian merinci ketiga elemen tersebut dalam sebuah rumus 66, 38, 7 yang terkenal dengan mengungkap bahwa;
-    55 % makana dalam setiap pesan berasal dari bahasa tubuh visual (gerakan, sikap, dan ekspresi wajah).
-    38 % makana dalam setiap pesan berasal dari elemen non verbal, dari perkataan (vokal). Atau dengan kata-kata tersebut diucapkan melalui nada, pola, dan kecepatan suara.
-    7 % makna tersebut berasal dari kata-kata yang sebenarnya . Maksudnya, arti lahir dari kata-kata yang terucap tersebut
Ketika Anda belum mulai membuka mulut, ternyata anggota tubuh Anda telah melakukan gerakan yang mengatakan sebaliknya. Maka bahasa tubuh Andalah yang akan dibaca sebagai pembawa pesan Anda. Dari bahasa tubuh, orang akan tahu bahwa Anda percaya diri, pintar, dan bersemangat, atau justru sebaliknya, Ingatlah, hanya sebagian kecil dari komunikasi melibatkan kata-kata yang actual. Tepatnya 7 persen. Sisanya? Sebanyak 55 persen dari komnikasi adalah visual(bahasa tubuh, kontak mata ) dan 38 persen berupa vocal (nada, kecepatan, volume dan nada)
Seorang komunikator eksekutif dunia terbaik memiliki bahasa tubuh yang kuat, yang merefleksikan rasa percaya diri, kompeten, serta terlihat penuh karisma. Maka, jangan Anda lupakan bahasa tubuh Anda ketika anda menginginkan untuk meningkatkan karisma Anda. Jika bahasa tubuh kita keliru, maka akan menghasi;lkan yang keliru juga, Sehingga Anda tidak mendapatkan harapan Anda dari pesan yang Anda sampaikan. Sebaliknya, bahasa tubuh yang kuat dan efektif dapat membantu menciptakan hubungan yang cepat dengan lawan bicara, dan memperlihatakan rasa percaya diri atas pesan yang Anda sampaikan.
Paling tidak, ada tiga hal yang perlu Anda perhatikan dalam bahasa tubuh Anda ketika Anda sedang berbicara terutama untuk membangun karisma pada diri Anda:

•    Pandangan Mata

Harus anda ingat bahwa setiap orang ingin merasa dirinya istimewa. Setiap ingin merasa Anda sedang berbicara dengannya secara langsung atau bahwa mereka merupakan orang yang paling penting selama pembicaraan Anda. Karena itu, kontak mata menjadi sesutau yang tidak terhindarkan untuk Anda lakukan dalam sebuah pembicaraan. Suatu contoh, pernahkah ketika dalam sebuah pembicaraan yang Anda anggap serius namun lawan bicara Anda sibuk dengan Hp-nya, pasti Anda sebagai lawan bicara akan merasa tidak nyaman dan seolah-olah tidak serius dalam pembicaraan.
Dengan demikian, mengalihkan kontak mata merupakan cara yang paling ampuh untuk memutuskan pembicaraan Anda. Memutus kontak mata berarti memutus sebuah pembicaraan. Begitulah yang terjadi.
Misalkan dalam sebuah presentasi yang harus Anda lakukan. Tujukan beberapa komentar Anda pada satu sisi lalu alihkan pandangan mata kebagian tengah ruangan, kemudian alihkan lagi ke sisi yang satunya lagi. Pilih mereka saat Anda menyampaikan pembicaraan. Dengan demikian, orang yang berada sekitarnya akan merasa Anda memberikan kontak mata kepada mereka.di tiap bagian dan arahkan mata Anda kepada  satu orang yang satunya. Jangan pula biarkan apa pun yang mengganggu Adilakukan se ya di belakang podium atau kursi, atau berbicara kepada seseorang dari balik computer, merupakan contoh yang menggambarkan adanya penghalang antara Anda dan lawan bicara. Jadi taruhlah laptop di samping Anda

•    Ekspresi Wajah

Ekspresi wajah merupakan bagian dari komunikasi dengan orang lain. Dan, wajah merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi wajah mengungkapkan pikiran yang sedang melintas pada diri seseorang. Sebagian contoh, sebuah senyum mengungkapkan keramahtamahan dan kasih saying; mmengangkat alis mata menunjukan ekspresi heran; mengernyitkan dahi menyampaikan ketakutan dan kegelisahan. Jadi semua emosi dan berbagai macam tingkah manusia diekspresikan dalam emosi yang berbeda, yang itu semua tergambar di wajah. Maka, penting sekali di saat Anda melakukan komunikasi Anda tunjukkan ekspresi bahwa Anda tertarik dengan bahan pembicaraan.
Karena bagaimanapun, siapa saja orangnya akan mengetahui dan mengenali ekspresi umum seperti ketertarikan, rasa takut, kesedihan, rasa malu, jijik, kejutan, kebahagiaan, kemarahan, dan keyakinan. Ekspresi wajah ini bersifat universal.

•    Gerakan Diri

Pada waktu Anda bertemu dengan seseorang yang berbicara sambil mengerakkan tangannya, dimana Anda tentu merasakan juga jika apa yang dia bicarakan menjadi semakin jelas Anda tangkap maksudnya. Bahkan, ketika itu kita merasakan juga adanya semangat di dalam mendengarkan pembicaraannya. Sangat berbeda perasaan kita ketika berada didepan seseorang yang sedang berbicara dan hanya sedikit atau bahkan sangat jarang menggerakan  pikiran yang seda termasuk kedua tangannya. Apalagi jika orang itu menyampaikan dengan nada lemas dan tidak bergairah. Maka tidaklah salah jika Anda tertidur ketika Anda sedang mendengar orang itu berbicara.
Pada kenyataan, sering kita jumpai bahwa pembicara yang hebat dan berkarisma menggunakan lebih banyak gerakan tangan. Memang,gerakan kompleks dari kedua tangan di atas pinggang yang disesuaikan yang disesuaikan dengan pembicaraan akan merefleksikan pemikiran yang kompleks. Grakan tersebut juga memberikan keyakinan pada pendengar terhadap pembicara.
Yang penting perlu Anda lakukan juga untuk menyempurnakan penampilan Anda yang sekaligus akan mempercepat terbangunnya karisma pada diri Anda. Hal penting yang dimaksud adalah sebelas sifat utama yang harus Anda miliki:

1.    Selalu Bersyukur
Orang yang bersyukur akan terbiasa mengawali hari-harinya dengan melihat segala sesuatunya dari apa yang dia dapatka, bukan dari apa yang belum/tidak dia dapatkan dalam kehidupannya ketenangan yang dihasilkan dari sikap bersyukurnyalah yang menjadi penyebabnya.

2.    Ketulusan
Ketulusan adalah sifat yang disukai oleh semua orang. Sebab, ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena mereka yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alas an atau memutarbalikan fakta. Prinsipnya’Ya di atas ya dan tidak diatas tidak.

3.    Rendah Hati
Kerendahatian justru mengungkapkan kekuatan.  Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin merunduk. Orang yang rendah hati bias mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bias membuat orang yang di atasnya merasa puas sekaligus membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.

4.    Kesetiaan
Kesetiaan seperti sudah menjadi barang langka dan sangat tinggi harganya, kita sulit menemukan orang yang memiliki kesetiaan, orang yang selalu bias dipercaya dan diandalkan, Dia menepati janji, memiliki komitmen yang kuat, rela berkorban, dan tidak suka berkhianat.

5.    Bersikap Positif
Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalamm situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan dari pada keburukan orang lain.

Penutup

Stretgi dalam penerapan metode pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran orang  dewasa dapat diterapkan apabila diyakini bahwa peserta diklat adalah pribadi-pribadi yang mempunyai pengalaman dan keamatangan, dapat mengarahkan diri mereka sendiri, mengerti diri sendiri, dapat mengambil keputusan untuk sesuatu yang menyangkut dirinya. Pembelajaran orang dewasa tidak akan mungkin berkembang apabila meninggalkan ideal dasar orang dewasa sebagai pribadi yang mampu mengarahkan diri sendiri. Penggunaan metode pembelajaran  yang partisipatif dari beberapa prinsip pembelajaran  yaitu memiliki potensi dan gaya belajar dengan melibatkan aktivitas mental dan fisik, dapat berpartisipasi untuk saling belajar, sebagai wahana demokratisasi dan saling menghargai kebersamaan dan perbedaan serta mampu menggunakan metode dan teknik berdasarkan pengalaman belajar.Dengan menguasai dan menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang tepat diharapkan peserta dakan memiliki kebanggaan dan senang untuk belajar, senantiasa menggunakan setiap kesempatan untuk belajar, menyadari bahwa penggunaan waktu untuk belajar merupakan investasi penting dan sebagai kunci utama untuk kemajuan diri dan lingkungannya. Effektivitas penerapan metode pembelajaran akan menentukan keberhasilan diklat.


DAFTAR PUSTAKA

Hisyam Zaeni, Bermawy Munthe Sekar Ayu Aryani.  2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustakqa Insan Madani
   
Hamalik,Oemar.1994.Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara.

S Sudjana,D.2001.Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.

Suprijanto. 2005.Pendidikan Orang Dewasa. Banjarbaru: Bumi Aksara.

Uno,Hmzah B.2007.Model Pembelajaran.Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Gorontalo: Bumi Aksara.


31 08 2012 14:56:17