Posko Mudik Terpadu Lintas Agama Bantu Kelancaran Arus Mudik

Kabupaten Banyumas

Untuk membantu kelancaran arus mudik lebaran tahun 1433 H/2012 M, kerjasama umat lintas agama mendirikan Posko Mudik Terpadu Lintas Ormas dan Agama. Posko tersebut hasil kerjasama 13 lembaga, ormas, dan agama yaitu DPD LDII Kabupaten Banyumas, Yayasan Jama’atul Muslimin Banyumas (sebagai representasi warga NU), Umat Katolik Kabupaten Banyumas (Keuskupan Purwokerto), Umat Kristen Kabupaten Banyumas (BKSAG di wilayah Sokaraja), dan Umat Buddha Banyumas (Klenteng Hok Tek Bio Eks Kawedanan Sokaraja).
 
Kegiatan tersebut juga didukung oleh Rotary Club of Purwokerto Satria, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Banyumas, Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia (Patelki) Kabupaten Banyumas, SMK Kesehatan Citra Bangsa Mandiri (CBM) Purwokerto, Gerakan Pemuda Anshor Sokaraja, Pondok Pesantren Baitul Machmud Pekaja Kalibagor, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten Banyumas, dan Dealer Yamaha Nusantara Motor Sokaraja.
 
Posko mudik didirikan di Jl. Soepardjo Rustam Sokaraja dan dioperasikan selama 11 hari, mulai H-7 s/d H+3 lebaran (12 s/d 23 Agustus 2012). Waktu operasi 24 jam sehari dengan melibatkan 147 petugas jaga, terdiri dari pengurus dan warga/anggota dari masing-masing elemen. Dalam setiap shifnya terdapat rata-rata 10 orang petugas, atau minimal 30 orang petugas setiap harinya. Jumlah ini terbagi kedalam 3 shif yaitu shif I (06.00-14.00 WIB), shift II (14.00-22.00 WIB), dan shift III (22.00-06.00 WIB).
 
Kegiatan pelayanan petugas posko kepada para pemudik mulai penyediaan minuman-minuman penyegar dan makanan ringan secara cuma-cuma, penyediaan tempat beristirahat dan tempat ibadah, fasilitas pijat relaksasi, pemberian informasi seputar arus mudik dan jalur alternatif, sarana-sarana umum, dan informasi berguna lainnya, khususnya sepanjang jalur mudik di wilayah Eks- Karesidenan Banyumas dan sekitarnya.

â–  Ditinjau Muspida
Keberadaan posko yang merupakan agenda tahunan yang sudah dilaksanakan untuk ke-5 kalinya sejak tahun 2008 ini mendapat respon positif dari masyarakat Banyumas dan diakui keberadaannya oleh jajaran aparat dan Pemkab Banyumas. Bahkan rombongan Muspida Kabupaten Banyumas meninjau posko dan menyerahkan bantuan, bersamaan dengan kegiatan kunjungan pemantauan kesiapan posko mudik lebaran Kabupaten Banyumas, pada hari pertama pengoperasion posko, Minggu (12/8).
 
Ketua Panitia Kegiatan, H Sutanto yang juga Ketua LDII Kabupaten Banyumas, menjelaskan, pendirian posko untuk membantu para pemudik khususnya di wilayah Eks-Karesidenan Banyumas, dalam perjalanan mereka ke tempat tujuan masing-masing. Kegiatan ini juga sebagai sarana sosialisasi eksistensi LDII, Yayasan Jama’atul Muslimin, Umat Katolik, Umat Kristen, Umat Buddha dan elemen-eleman pendukung lainnya, sebagai lembaga/organisasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan, agar keberadaannya dapat lebih memberi manfaat bagi masyarakat.
 
Sementara Kepala Posko, Achmad Sumanto SPd mengatakan, keberadaan posko tersebut juga untuk memprakarsai timbulnya kesadaran hukum, keamanan dan ketertiban masyarakat di kalangan umat beragama dan anggota ormas, serta sebagai upaya untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Banyumas.


14 08 2012 14:56:18